SULTRALINE.ID, KENDARI – Pemerintah Kabupaten Muna dinilai lamban dan tidak serius dalam menangani penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di wilayah Kabupaten Muna.
Pasalnya, saat ini masyarakat dibuat resah dengan adanya berita yang beredar di media sosial salah seorang warga yang diduga meninggal terpapar Covid-19 tiba-tiba di kuburkan oleh beberapa petugas yang memakai hamzat atau alat pelindung diri (APD) lengkap di pengkuburan Warangga.
Menanggapi itu, Menteri pergerakan FISIP Faan Campus, mengaku kecewa dengan tidak seriusnya pemerintah Kabupaten Muna dalam menangani penyebaran virus Corona.
“Bahkan, saya menilai Pemkab Muna hari ini lebih fokus mengurus kepentingan politiknya dan mengabaikan pencegahan Covid19, hal ini dibuktikan dengan adanya acara penjemputan Bupati Muna Barat dan Bupati Muna di pelabuhan nusantara Raha pada hari Minggu (9-08-2020) dan kamis (13-08-2020)bdengan tidak mematuhi protokol kesehatan, Ini sebenarnya ada apa,” geramnya, Jumat (14/8/2020).
Faan campus mengaku heran dengan Pemkab Muna, yang seharusnya tidak mengadakan kegiatan apapun yang bentuknya mengundang keramaian apalagi tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah di tetapkan. “Yang dimana kita ketahui bersama Penyebaran Covid-19 makin hari makin bertambah di wilayah Sultra,” lanjutnya.
“Olehnya itu saya meminta Bupati Muna segera mengambil kebijakan strategis serta langkah tegas untuk fokus memutus mata rantai penyebaran covid19. Lantas kalau bukan Pemkab Muna yang memikirkan, siapa lagi!!. Jangan sampai mengorbankan nyawa masyarakatnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, hingga per Jumat ini total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sultra mencapai 1139 kasus, sedangkan secara Nasional telah mencapai 135.123 dengan jumlah pasien sembuh mencapai 89618 dan meninggal dunia mencapai 6021.
Laporan : TIM