SULTRALINE.ID, KENDARI – Sungai Wanggu yang mengalir dibelakang kawasan pemukiman padat penduduk di Kelurahan Laolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari serta wilayah pemukiman mahasiswa di sekitar Kampus Universitas Halu Oleo rupanya merupakan habitat buaya muara.
Olehnya itu tak heran, warga setempat kerap digegerkan kemunculan buaya di bibir sungai yang bermuara di Teluk Kendari ini. Seekor buaya muara di Sungai Wanggu bahkan tertangkap oleh warga, Senin (20/3/2017) dini hari karena kemuculannya dinilai meresahkan dan menakutkan.
Terkait hal ini, Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara Prihanto, menjelasakan, warga sekitar sungai wanggu harus waspada dengan keberadaan reptil buas yang memang mendiami sungai tersebut.
“Harus diwaspadai, sebab buaya dapat naik ke pemukiman saat kehabisan makanan dan itu bisa mengancam warga,” ungkap Prihanto, Senin (20/2/2017) di Kantor BKSDA Sultra.
Ia juga menjelaskan, pada waktu-waktu tertentu hewan ini juga harus diwaspadai, khususnya diwaktu-waktu kemuculannya untuk berjemur dan mencari makanan.
“Buaya kan jenis hewan berdarah panas, jadi pada waktu jelang siang hingga lewat tengah hari saat matahari bersinar terik itu harus diwaspadai, karena pasti buaya akan keluar sarang untuk berjemur,” jelasnya.
Selain siang hari saat matahari terik, kata Prie, malam hari juga harus diwaspadai karena di jam tersebut buaya kerap keluar sarang untuk mencari makanan.
Dijelaskannya juga, warga diharapkan senantiasa berkoordinasi dengan BKSDA jika mendapati hewan tersebut meresahkan masyarakat setempat.
Prihanto menambahkan, untuk keamanan, hewan ini sebaiknya direlokasi ke habitatnya yang lain yang cukup jauh dari pemukiman. Untuk habitat buaya muara, salah satu kawasan yang kerap digunakan BKSDA untuk mengamankan buaya dari keberadaanya di lingkungan warga yakni ke Taman Nasional Rawaaopa Watumuhai.
sebelumnya, Senin (20/3/2017) dini hari warga sekitar Sungai Wanggu digegerkan dengan penagkapan seekor buaya muara. Setelah dilakukan pengukuran diketahui, panjang buaya itu 4,45 meter sedangkan lingkar tubuhnya 80 centi meter.
Menurut rencana buaya yang ditangkap warga ini akan dipindahkan ke habitatnya di Taman Nasional Rawaaopa Watumohai (TNRAW) yang cukup aman sebagai habitat buaya muara dan jauh dari pemukiman. Namun sebelumnya akan dititip dulu di penangkaran buaya di Abeli.
Laporan: Taufik Qurahman