SULTRALINE.ID, KENDARI – Meningkatnya perkembangan Kota Kendari, tidak hanya merubah wajah kota dengan bangunan megahnya serta image metropolis, tapi juga meninggalkan sisi kelabu berupa ruang tak terpelihara akibat kalah bersaing dari modernitas perkotaan.
Ruang kelabu yang ditinggalkan itu seakan menjadi catatan buram perjalanan masalalu dari Kota Kendari sebagai kota berkembang menjadi kota metropolis seperti sekarang ini.
Banyaknya bangunan urban yang seakan “Ditinggalkan” di Kota Kendari, menggugah sejumlah generasi muda untuk mengungkap cerita dibalik eksistensi tembok-tembok tak bertuan yang banyak bertebaran disepanjang jazirah kota.
Oleh mereka yang menamakan diri komunitas ‘Urban Exploration’ ini, kisah bangunan tua nan ini diangkat dalam ratusan potret, untuk selanjutnya disebarkan melalui berbagai media sosial. Komunitas ini sendiri telah ada di Kota Kendari sejak 2015 lalu.
“Kami itu komunitas Urban Exploration yang menjadi fokus kamera kami adalah tempat- tempat urban seperti pabrik tua, gedung yang tidak dihuni dan tempat urban lainnya” jelas Wakil Ketua Komunitas Urbex Kendari, Ari.
Untuk memfokuskan pada tujuan eksplorasi, Komunitas Urbex memiliki konsep khusus dalam pengambilan foto, yakni mengenakan topeng, smokebomb, topeng, pilox, masker, dan steelwool sebagai properti.
“Urbex People Kendari terbentuk 25 Juni 2015 lalu. Saat ini anggotanya berjumlah 60 orang,” pungkas Ari yang juga bertatus Mahasiswa Jurusan Ekonomi di UHO ini.
Laporan: Ririn Adriani Oktobrni