• Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang
  • Advertise
Rabu, 25 Mei 2022
  • Login
No Result
View All Result
VIDEO CHANNEL
Sultra Line
  • Beranda
  • Live Youtube
  • Video
  • News
  • Berita Video
  • Beranda
  • Live Youtube
  • Video
  • News
  • Berita Video
No Result
View All Result
SultraLine
No Result
View All Result
Headline
  • 1837 Ikuti Wisuda Secara Online dan Offline, Ini Pesan Rektor UHO
  • Daftar Kantor Biro Sultraline di wilayah Sulawesi Tenggara
  • Begini Harga Bapok di Pasar Tradisional Kota Kendari Per 25 Mei 2022
  • Menuju Final Liga Champions 21/22, Real Madrid atau Liverpool yang Bakal Juara!
  • Wartawan Sultraline.id Dibekali Kartu Pers Terbaru Dari Manajemen Redaksi News Room
 
Home NEWS

Komitmen Pemkot Kendari Cegah Stunting, Lewat Peran Keluarga

by SULTRALINE.ID
27 Oktober 2021
in NEWS
0
229
SHARES
789
DIBACA
Share ke WAShare on FacebookShare on Twitter

 

ADVERTORIAL – Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengatakan “Ajarkan ke anak-anak kita, kalau nanti bila mereka atau istri mereka mengandung, harus hamil yang direncanakan.” “Berikan kasih sayang, makan makanan dengan gizi yang baik agar anaknya tidak stunting, jadi anak yang cerdas dan berkualitas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017. Angkanya mencapai 36,4 persen. Namun, pada 2018, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angkanya terus menurun hingga 23,6 persen, Dari data yang sama, diketahui pula stunting pada balita di Indonesia pun turun menjadi 30,8 persen. Adapun pada Riskesdas 2013, stunting balita mencapai 37,2 persen. Perlu diketahui bahwa riskesdas memang dirilis setiap lima tahun sekali. Sedangkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang antara lain disebabkan gizi buruk, Anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya tak sesuai grafik pertumbuhan standar dunia. Atau dalam bahasa yang lebih umum adalah kuntet.

Untuk itu uUpaya pencegahan baiknya dilakukan sedini mungkin. Pada usia 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil, Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan jabang bayi yang ada dalam kandungannya.

Kementerian Kesehatan dengan dukungan Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I), melalui Program Hibah Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) melakukan Kampanye Gizi Nasional Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Salah satu intervensi dalam program PKGM adalah tentang perubahan prilaku masyarakat, yang dilakukan dalam program Kampanye Gizi Nasional (KGN). Program KGN di wilayah OKI dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI Eklusif.

Banyaknya anak stunting akan memengaruhi kualitas generasi muda Indonesia di masa mendatang, maka dari itu orang tua wajib memperhatikan tumbuh kembang anak sebelum terlambat.

Salah satu daerah yang dinilai berpotensi mengalami stunting ini ialah Povinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., dalam hal ini mewakili Gubernur Sultra mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting, “Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting“, Senin 23 Agustus 2021, oleh Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia.

Salah satu strategi dalam Rakornas ini adalah telah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.  Perpres tersebut merupakan payung hukum dari Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2018.

Perpres tersebut juga menetapkan lima pilar utama yang sangat penting dalam percepatan penurunan stunting, yaitu Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah, Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku, Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Masyarakat, Ketahanan Pangan dan Gizi, dan Monitoring dan Evaluasi.

Lima pilar tersebut akan menjadi rujukan dalam penyusunan Rencana Aksi Nasional sebagai kerangka intervensi, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari juga berupaya untuk menindaklanjuti hasil dari Rakornas tersebut. Dengan melakukan berbagai upaya agar penanganan stunting ini bisa lebih optimal. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Tenaga Ahli Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menindaklanjuti hasil dentifikasi dan penetapan penurunan stunting (kerdil) di kelurahan Kota Kendari. Rapat Sosialisasi dan Konvergensi penanganan Stunting tersebut dilaksanakan di Media Center Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota itu.

whatsapp-image-2021-05-27-at-12-50-11-2

(Rapat Penanganan Stunting)

Dimana di Kota Kendari terdapat 15 kelurahan yang menjadi lokus stunting tahun 2021 ini. Stunting di Kota Kendari diketahui, terdapat 10 kelurahan yang melebihi angka di atas 10 persen, sehingga menjadi perhatian bagi Pemkot Kendari.

“Saya berharap betul kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkolaborasi biar penurunan stunting dan ada peningkatan kualitas untuk anak anak kita ini. Khususnya di daerah yang berada di atas 10 persen apalagi jika kita berbicara nilai manusia kita tidak bisa berbicara presentasi, ada saja satu anak kita yang terkategori stunting menjadi perhatian serius buat kita,” ungkap Wali Kota Kendari, Kamis (27/5/2021).

Di sisi lain juga untuk mewujudkan Kota Kendari layak huni dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kendari 2017 – 2022, maka stunting menjadi komitmen pemerintah kota untuk menunjuk wilayah prioritas tersebut dalam pencegahan stunting.

“Bagaimana mungkin kita bisa mewujudkan kota layak huni kalau kualitas sumber daya manusia kita mengalami stunting. Sehingga untuk menangani ini tidak hanya satu bidang saja tetapi antar stakeholder yang menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dilakukan dengan baik,” ujar Wali Kota Kendari.

Di waktu yang sama pula Tenaga Ahli Bina Bangda Lukman mengatakan, Stunting itu terjadi pada tumbuh kembang saat balita, kekurangan gizi pada 1000 hari kehidupan atau saat janin itu ada sehingga akan berdampak jangka panjang. Menurutnya, faktor utama stunting itu, berdasar faktor nutrisi gizi, pola asuh dan lingkungan yang harus sehat. Kota Kendari merupakan kota yang penanganan stuntingnya dilakukan dalam gerak cepat.

“Dari 10 kabupaten kota di Sulawesi Tenggara Kota Kendari termasuk tercepat dan aktif dalam proses pembentukan gugus tugas penanganan stunting,” tutur Tenaga Ahli Bina Bangda Lukman.

Berdasarkan data untuk Kelurahan di Kota Kendari, ada 10 Kelurahan yang persentase stunting berada di atas 10 persen yaitu, Tobimeita, Talia, Puday, Punggaloba, Poasia, Bungkutoko, Lepo – lepo, Sambuli, Purirano dan Petoaha. Sedangkan untuk kelurahan yang berada di bawah 10 persen yaitu, Lalodati, Baruga, Labibia, Anaiwoi dan Sanua.

Namun jika dibanding dengan daerah lain di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kota Kendari memiliki penanganan stunting yang relatif baik.

“Alhamdulillah kalau dilihat dari angkanya, kita berada dibawah rata-rata nasional, kita juga dibawah rata-rata provinsi. Artinya, dalam hal ini penanganan stunting kita relatif baik,” ujar Walikota Kendari Sulkarnain Kadir.

Meski baik, orang nomor 1 di Kota Kendari ini meminta agar semua pihak yang terkait tidak lengah. Pasalnya, dalam menangani stunting pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah yang berat. Utamanya, dalam hal penanganan masa depan anak yang lebih optimal bagi mereka yang terkategori stunting.

“Yang paling kita waspadai bukan ke fisiknya yang tumbuh tidak maksimal. Tapi yang paling kita khawatirkan adalah perkembangan kecerdasannya. Karena stunting ini bisa mengurangi 20% kecerdasan anak-anak kita kalau kita tidak hati-hati,” tandasnya.

Maka dari itu untuk mencegah stunting semakin meluas yang salah satu dampaknya karena sanitasi rumah warga yang buruk. Maka, pemerintah Kota Kendari terus berupaya menghadirkan rumah yang memiliki sanitasi, baik melalui bedah rumah yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

img-20210616-wa0045

(Peran Aktif Ketua TP-PKK Kota kendari dalam penanganan Stunting)

Di sisi lain begitu banyak yang juga memberikan dukungan dan partisipasi dalam melakukan penanganan stunting di kota Kendari ini, salah satunya TP PKK Kendari. Ketua TP PKK Kendari, Hj Sri Lestari mengatakan stunting masih menjadi PR bagi pemerintah. Makanya, pemerintah berusaha merangkul semua stakeholder mengatasi persoalan ini. Selain itu, Pemkot menyalurkan stimulan berupa bantuan langsung tunai kepada masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi.

“Stunting adalah masalah serius bagi kita. Semua diawali dari pemenuhan gizi ibu saat mengandung. Makanya, pemerintah telah menyiapkan bantuan baik ibu maupun bayi untuk memenuhi kebutuhan dan penyakit yang dideritanya sehingga tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan anak,” kata Sri Lestari saat menyerahkan bantuan kepada bayi kembar penderita stunting Nova dan Novi di Kelurahan Mataiwoi.

Menurutnya Bantuan kali ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Kendari terhadap penderita stunting. Sebagai mitra, pihaknya berkomitmen membantu pemerintah untuk mencegah penyakit stunting. Sejauh ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya stunting. Masyarakat selalu diingatkan untuk memperhatikan asupan gizi ketika mengandung (hamil).

“Setelah itu, anak diberikan asi eksklusif selama enam bulan. Itu untuk mengurangi resiko stunting. Kebersihan terhadap lingkungan sekitar juga mempengaruhi. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat, memberikan pendampingan dan perbantuan. Kami akan terus menekan angka stunting supaya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” kata Sri Lestari.

Di tempat yang sama pula, Ani orang tua Nova dan Novi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Ketua PKK Kendari. Ia mengaku bantuan diberikan bisa membantu dirinya dalam merawat anaknya yang divonis menderita stunting oleh petugas kesehatan.

Advertize. Scroll Tuk Lanjut Baca

“Kata petugas puskesmas anak saya menderita stunting. Jadi disarankan agar dirawat dengan baik dan diberikan asupan gizi yang cukup. Berkat bantuan dari ibu wali kota tentu sangat meringankan. Kami juga didoakan agar sabar dan tabah jalani ini. Terima kasih ibu Wali Kota,” kata Ani.

Di sisi lain Kepala Dinkes Kendari, drg. Rahminingrum tak menampik jika angka stunting di Kota Kendari masih tinggi. Tingginya kasus stunting disebakan ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi ketahanan pangan (asupan gizi ibu hamil).

Advertize. Scroll Tuk Lanjut Baca

Diapun mengatakan bahwa, kedepan pihaknya akan terus melakukan intervensi penanganan stunting dengan melibat seluruh nakes (tenaga kesehatan) dan seluruh faskes terutama seluruh Puskesmas dan membangun sinergi terhadap seluruh elemen terkait untuk bersama-sama mencegah stunting.

Untuk itu pemerintah Kota Kendari masih terus berupaya keras untuk bisa menekan tingkat stunting di Kota Kendari, dengan dukungan dari berbagai stakeholder serta kesadaran masyarakat di Kota Kendari maka penanganan stunting ini bisa lebih optimal lagi.

 

SultraLine Bisa Diakses Melalui Saluran Google News atau Google Berita berikut Ini: CLick
SULTRALINE.ID

SULTRALINE.ID

Artikel Terkait

1837 Ikuti Wisuda Secara Online dan Offline, Ini Pesan Rektor UHO

1837 Ikuti Wisuda Secara Online dan Offline, Ini Pesan Rektor UHO

by SULTRALINE.ID
25 Mei 2022
0

SULTRALINE.ID, KENDARI - Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat senat luar biasa dalam rangkaian acara Wisuda...

Daftar Kantor Biro Sultraline di wilayah Sulawesi Tenggara

by SULTRALINE.ID
25 Mei 2022
0

  SULTRALINE.ID. KENDARI - Informasi seputar kantor Biro sultraline yang membuka pelayanan informasi publik penting diketahui bagi yang memerlukan peliputan berita....

Ketgam: Kondisi Pasar Tradisional samping Korem Kendari.

Begini Harga Bapok di Pasar Tradisional Kota Kendari Per 25 Mei 2022

by SULTRALINE.ID
25 Mei 2022
0

  SULTRALINE.ID, KENDARI - Sejumlah bahan pokok (bapok) di pasar tradisional kota Kendari kembali alami kenaikan, terutama pada komoditi bawang...

Menuju Final Liga Champions 21/22, Real Madrid atau Liverpool yang Bakal Juara!

Menuju Final Liga Champions 21/22, Real Madrid atau Liverpool yang Bakal Juara!

by SULTRALINE.ID
25 Mei 2022
0

  SULTRALINE.ID, KENDARI - Liga Champions 2021/2022 memasuki puncaknya. Dua tim terbaik Eropa akan berjumpa di partai final, yakni Liverpool...

Wartawan Sultraline.id Dibekali Kartu Pers Terbaru Dari Manajemen Redaksi News Room

Wartawan Sultraline.id Dibekali Kartu Pers Terbaru Dari Manajemen Redaksi News Room

by SULTRALINE.ID
24 Mei 2022
0

  SULTRALINE.ID, KENDARI - Dari rumah berita perjuangan rakyat. Masyarakat Sulawesi Tenggara kami himbau jangan mudah percaya kepada setiap tamu...

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

by SULTRALINE.ID
24 Mei 2022
0

  SULTRALINE.ID - Tunjangan hari raya (THR) ASN diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap kontribusi ASN dalam penanganan pandemi Covid-19...

Next Post

Peringatan Hari Listrik Nasional ke 76, Mahasiswa UHO Terbangkan Ratusan Lampion

Arsip Artikel

photo1652889475
photo1652889475 (1)
photo1652889475 (2)
photo1652889475 (3)

Populer Minggu Ini

  • ALSANTARA Sultra Apresiasi Sikap Tegas Mendagri Dalam Menetapkan 3 PJ Bupati di Sultra

    ALSANTARA Sultra Apresiasi Sikap Tegas Mendagri Dalam Menetapkan 3 PJ Bupati di Sultra

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • BMMB Nyatakan Sikap Menolak PJ Mubar Yang Diusung Mendagri

    289 shares
    Share 116 Tweet 72
  • 1837 Ikuti Wisuda Secara Online dan Offline, Ini Pesan Rektor UHO

    250 shares
    Share 100 Tweet 63
  • Tepat Hari Ini dalam Sejarah 21 Mei 1998: Soeharto Lengser

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Buser 77 Polresta Kendari Sukses Ringkus Para Pelaku Pembusuran

    254 shares
    Share 102 Tweet 64
Sultra Line

Rumah Berita Perjuangan Sultraline
"Setiap Orang adalah Jurnalis, Setiap Peristiwa adalah Berita"

Audio tidak disupport browser

Alamat Kantor

Ikuti Kami

  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang
  • Advertise

© 2016-2022 Sultra Line

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Live Youtube
  • Video
  • News
  • Berita Video

© 2016-2022 Sultra Line

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In