SULTRALINE.ID, BUTON TENGAH – Pemilihan kepada daerah (Pilkada) sering sekali membawa masyarakat kepada politisasi suku untuk menjatuhkan pasangan lainnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Rusli mengatakan terdapat sejumlah oknum yang menaikkan elektabilitas dan popularitasnya dengan menggunakan politisasi isu suku untuk menyerang kelompok lainnya.
“Tentu saja cara-cara ini sangatlah tidak menyenangkan,” tegasnya, Selasa 22 Oktober 2024.
Terlebih, semua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra adalah putra daerah yeng memiliki berkontribusi besar terhadap pembangunan di daerah dan masyarakat Sultra secara umum.
“Politisasi suku saat ini sedang marak. Bisa saja isu suku ditonjolkan namun bukan dalam konteks negatif. Tapi kalau bicara konteks Sultra, maka kita semua adalah putra daerah,” jelasnya saat pelaksanaan kampanye paslon nomor urut dua.
Keberagaman suku yang ada di Sultra tentu menjadi ciri khas tersendiri sehingga membuat kita kaya akan budaya sehingga tidak bisa diklaim orang per orang atau kesukuan.
“Sultra lahir di dalamnya ada beragam suku yang saat ini sudah tinggal di Sultra yakni ada suku Tolaki, suku Buton, suku Muna, suku Moronene, suku Jawa, suku Bugis, suku Bali dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Terlebih pasangan Andi Sumangerukka (ASR) dan Hugua sering kali menjadi bulan-bulanan terkait politisasi suku, padahal pasangan ini telah terbukti memiliki kontribusi terhadap ribuan masyarakat Sultra melalui program-program di bidang pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya.
“Pak ASR ini, semenjak masih aktif di militer sudah berkontribusi terhadap putra-putri di Sultra. Terlebih saat Pak ASR purnabakti di militer, begitu banyak bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, keagamaan untuk puluhan ribu masyarakat Sultra dengan menggunakan anggaran pribadi. Orang tua Pak ASR juga merupakan birokrasi di Sultra dan sempat menempati sejumlah jabatan strategis dalam rangka melayani masyarakat Sultra,” jelas Rusli.
Begitu pula calon Wakil Gubernur, Hugua, yang mendampingi ASR. Rusli, mengatakan jika sosok Hugua bukan hanya dikenal di Sultra. Namun regional bahkan dunia mengenalnya, karena keberhasilannya saat menjabat Bupati Wakatobi dua periode hingga menjadi anggota DPR-RI.
“ASR-Hugua ini memiliki rekam jejak yang jelas dan bersih. Tapi ada juga pemimpin yang setelah selesai menjabat bahkan saat masih menjabat sudah berurusan dengan hukum alias korupsi. ASR-Hugua adalah paslon pilihan Pak Prabowo Subianto untuk diusung melalui Partai Gerindra karena memiliki rekam jejak yang jelas untuk membangun Sultra lebih baik,” terang Rusli.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Rusli mengajak ribuan simpatisan dan relawan yang hadir untuk memenangkan paslon nomor urut dua pada Pilgub Sultra mendatang.
“Jadi jangan lupa 27 November mendatang pilih ASR-Hugua, nomor urut dua, sehingga Sultra bisa lebih maju dan masyarakatnya semakin sejahtera,” imbaunya.
Hugua pun mengucapkan terima kasih atas apa yang dikatakan Rusli atas penilaiannya terhadap ASR-Hugua.
“Terima kasih untuk semua penilaiannya. ASR-Hugua tentu tidak akan lupa atas dukungan seluruh masyarakat juga masyarakat di Buteng yang selalu menyambut kedatangan kami dengan penuh kegembiraan. Saya pun berharap ASR-Hugua bisa menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra selanjutnya,” harapnya.
Laporan: Iche