SULTRALINE.ID, KENDARI – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Kendari menggelar acara Workshop bertema Penguatan Kapasitas Insan Media untuk Mendukung Kota Tanggap Bahaya Narkoba (KoTAN) di Hotel Horison Kota Kendari pada Rabu 8/06/2022 pukul 09.00 – 13.00 Wita. Kegiatan ini merupakan rangkaian awal dalam rangka peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni setiap tahunnya.
Workshop ini diikuti oleh 30 orang peserta dari kalangan wartawan baik cetak, online dan televisi serta penyiar radio. Juga tiga Narasumber yakni Kepala Lembaga Radio Republik Indonesia (RRI) Sulawesi Tenggara Suhartono, S.Sos, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Rosniwati Fikri dan Kepala BNNK Kendari Dra. Murniaty M, M.Ph.,A.pt.
Saat menyampaikan materi, Kepala BNNK Kendari Murniaty menegaskan pentingnya kerjasama, komitmen dan konsistensi yang tinggi dari para insan pers/media untuk menjadi perpanjangan tangan BBN dalamrangka menumbuhkan kesadaran hukum tentang narkotika dan menggalang partisipasi masyarakat dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) baik melalui liputan kegiatan dan penyebarluasan informasi tentang bahaya narkoba maupun kreatifitas lainnya yang sesuai dengan kemampuan masing – masing.
“Saya berharap kita semua bisa bergandengan tangan khususnya teman – teman media saya menaruh harapan besar sebab saya tau teman – temanlah yang memiliki jangkauan yang luas dalam menyebarluaskan informasi. Upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika atau (P4GN) harus menjadi perhatian kita bersama sebab bahaya penyalahgunaan narkoba ini bisa menyasar siapa saja termasuk keluarga kita sendiri” ungkap Murniaty.
Lebih lanjut Muniarty menjelaskan tentang program Kota Tanggap bahaya Narkoba atau disingkat KoTAN. KoTAN ini merupakan upaya pengayaan orientasi visi Pembangunan Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing pada Tahun 2045. Dalam slide power point yang ditampilkannya saat membawa materi, Penyelenggaraan KoTAN harus memenuhi variabel yaitu Ketahanan Keluarga, Ketahanan Masyarakat, Kewilayahan, Kelembagaan dan Hukum. Masing masing Variabel ini memiliki Indikator sendiri.
“Untuk variabel Ketahanan Keluarga memiliki indikator yakni perilaku sehat, keeratan sosial, dan keharmonisan keluarga. Ada banyak kasus penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh anak – anak muda. Ketika kami tanya rata – rata jawaban mereka karena kecewa pada orang tua khususnya ibunya. Nah, makanya untuk bapak – bapak yang ada disini sayang ingatkan agar memperhatikan kondisi keluarga di rumah khususnya kondisi istrinya. Biasanya karena kesibukan mengurus rumah tangga dengan banyak anak misalnya apalagi juga harus kerja, seorang ibu tanpa sadar membully anaknya sendiri yang menurut kita biasa tapi mungkin bagi jiwa anak itu sangat berbekas. Jadi hati – hati jangan sampai bapak – bapak atau istrinya di rumah tanpa sadar membully anak sendiri. Hal – hal ini tanpa kita sadari membuat anak kita tidak merasakan keharmonisan keluarga sehingga lari pada hal – hal negatif seperti tindakan penyalahgunaan Narkotika” jelasnya.

Berikutnya Variabel Ketahanan masyarakat indikatornya adalah kesadaran hukumnarkotika, partisipasi masyarakat, partisipasi lingkungan pendidikan serta partisipasi duania usaha. Pada variabel inilah pentingnya Insan media mengambil peran untuk membantu menyebarluaskan informasi secara meluas kepada semua pihak terkait hal – hal tadi. Pada variabel kewilayahan indikatornya yaitu intervensi kewilayahan dan pemetaan kerawanan wilayah. Dalam variabel kelembagaan indikatornya kerjasama antar lembaga, ketersediaan fasilitas, database daerah dan daya dukung anggaran. Terakhir adalah variabel hukum indikatornya adalah komitmen aparat, regulasi dan kepastian hukum.
“Soal variabel hukum, untuk kota kendari sudah punya Intruksi Walikota maupun Peraturan Walikota namun sangat disayangkan Kota Kendari sampai saat ini belum ada Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika ini. Olehnya saya berharap DPRD Kota Kendari agar segera merampungkan pembahasan dan penetapan Perda terkait ini” terangnya lagi.
Kegiatan Workshop ini ditutup dengan agenda donor darah kerjasama BNN Kota Kendari dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kendari yang diikuti oleh hampir seluruh peserta kegiatan, pegawai lingkup BNN dan beberapa staf dan karyawan Hotel Horison Kendari.
Laporan : WKP