SULTRALINE.ID, KENDARI – Fakultas Peternakan (FP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menjalin kerja sama dengan PT Indogal Agro Trading dalam mengembangkan industri ternak di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dekan FP UHO, Dr Ali Bain mengatakan kerja sama tersebut adalah untuk menciptakan berbagai peluang bagi mahasiswa agar kapasitas mereka tidak hanya menjadi alumni yang sifatnya teoritis.
“Mereka harus berkemampuan untuk ketika mereka mulai dari proses kuliah ini, dengan kita bermitra dengan berbagai kegiatan perusahaan, jadi mereka itu bisa mengenal tentang bagaimana sih kelebihan dari perusahaan-perusahaan itu?,” katanya usai pelaksanaan kuliah umum di Aula FP UHO, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, dengan di mulainya kerja sama tersebut problem pengangguran kedepan nya dapat teratasi dan dapat menjadi contoh sukses bagi Universitas Halu Oleo. Bahwa, bermitra dengan perusahaan mempunyai manfaat besar bagi pengembangan Universitas.
Selain itu, lanjutnya, dengan adanya kerja sama itu juga dapat membantu masyarakat. Dimana selama ini mereka beternak dengan secara tradisional, kemudian di padukan dengan kemampuan para ilmuwan, guru besar, akademisi dan di dukung dengan investasinya serta mensuport 100 persen maka dapat diperoleh banyak manfaat, baik itu administrasi, dan juga keilmuan bagi masyarakat terkait cara beternak dengan benar.
“Kemudian bagi pemerintah Sultra itu menjadi PAD tambahan. Dengan ini merupakan salah satu cara untuk membuka bahwa Sultra ini mempunyai sumber daya yang begitu luar biasa dari lahan, infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) yang bisa menjadi salah satu aset yang bisa kita jual kemana-mana,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, PT Indogal melakukan kerja sama tersebut karena UHO memiliki lahan dengan luas 230 hektare yang ber alamatkan di Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Dimana di jalur tersebut terdapat pelabuhan dan rumah pemotongan hewan (RPH).
“Ternyata itu adalah fasilitas yang di inginkan, dan itu juga menjadi syarat utama PT Indogal berinvestasi di UHO,” ungkapnya.
Sementara itu, President Directorat of PT Indogal Agro Trading, Manuel Albores Cabo mengaku pihaknya melakukan investasi karena melihat prospek yang sangat positif terkait perkembangan Kota Kendari yang sangat signifikan.
“Yang mempunyai pelabuhan yang bisa mengirim daging sapi dari sini ke seluruh daerah di seluruh Indonesia, ada pengiriman harian, punya Fakultas Peternakan yang bisa berkontribusi ke kami untuk pengembangan sistem peternakan yang modern, dan mereka juga mempunyai satu lahan yang mungkin kita bisa mengembangkan project bersama di sana untuk bibit sapi dan juga untuk penggemukan,” paparnya.
Jenis sapi unggulan asal Spanyol yang bakal dikawin silangkan dengan Sapi lokal adalah jenis sapi Galician Blond melalui Inseminasi Buatan (IB).
“Setelah itu nantinya akan melahirkan satu anak yang 50 persen Spanyol dan 50 persen Indonesia. Jadi kita mau bawa generik itu ke Kendari, dan juga mengembangkan program genetik itu di sini. Sekarang itu sudah ada di Lampung, di Jawa, dan beberapa tempat di seluruh Indonesia,” terangnya.
Keunggulan dari genetik sapi Galician Blond adalah mempunyai produktivitas daging yang lebih tinggi dari pada sapi lokal saat ini.
Sehingga pihaknya memiliki target jangka pendek dan jangka panjang di 2 sampai 5 tahun dapat memproduksi 100 ekor per minggu.
“Menjadi 400 ekor per bulan X 12 bulan. Jadi sekitar 4.800 ekor per tahun. Itu secara dampak ekonomi di Kendari bisa sampai 48 milyar per tahun,” imbuhnya.
“Mungkin tahun ini sudah boleh, tapi ini juga ada proses administrasi, Jadi untuk kita melakukan itu konsumsi 2022. Dan mungkin yang paling realistis di 2023 sudah mulai ada kegiatan-kegiatan di situ. Tetapi kalau bisa lebih cepat itu lebih baik,” tambahnya.
Selain itu, di tempat yang sama Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), L M. Mastari menyampaikan dengan masuknya PT. Indogal diharapkan dapat merubah pola beternak masyarakat menjadi lebih modern dan tidak lagi melakukan pemotongan sapi betina produktif.
“Rata- rata peternak memelihara sapinya hingga satu tahun keatas baru menjual. Dengan datangnya perusahaan ini begitu lahir (ternak sapi), 3 bulan sudah langsung menghasilkan uang tentunya dengan hitungan peternak untung,” pungkasnya.
Laporan : La Irdwan H