SULTRALINE.ID, KENDARI – Beginilah kondisi jembatan kayu sepanjang 50 meter di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ambruk karena diguyur hujan deras. Sehingga, mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat di tiga desa yakni Desa Tongauna, Likuwalanapo, dan Puurau.
Seperti yang terlihat, seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang menggendong murid-muridnya untuk menyebrangi sungai menuju ke Sekolah.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemuda Pemerhati Sosial dan Budaya Koltim meminta Pemerintah Kabupaten Koltim untuk serius memperhatikan pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok Koltim.
“Hal tersebut sangat memprihatikan, mengingat jembatan tersebut satu-satunya akses yang digunakan masyarakat untuk beraktivitas, sehingga perlu ada perhatian dan tindakan khusus secepatnya dari Pemerintah Kabupaten. Baru-baru ini telah terselenggaranya pergantian kepemimpinan Kabupaten Kolaka Timur. Ini telah beberapa kali pergantian kepemimpinan Kabupaten, persoalan akses di daerah tersebut memang belum ada tindakan yang maksimal. Sehingga, dengan harapan yang besar, hadirnya pemimpin yang baru ini bisa memberikan solusi yang lebih baik,” tegas Awan Bulgia perwakilan Pemuda Pemerhati Sosial dan Budaya Koltim beberapa waktu yang lalu.
Ia berharap Bupati yang baru harus secepatnya menindaki persoalan tersebut, sehingga masyarakat di wilayah tersebut bisa menikmati akses infrastruktur yang memadai dalam menjalani aktivitas.
“Kita berharap ini bisa segera diatasi karena jangan sama seperti Bupati sebelumnya yang korup, perilaku korup inilah faktor utama yang menghambat pembangunan di daerah tersebut.” tutup Awan Bulgia.
SL